Tuesday, September 26, 2017

PESAN INDAH MBAH MAIMOEN ZUBAIR



K.H maimoen Zabair Dawuh.........            
 
        Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air,
Maka angkat dan tolonglah...
Barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akherat.
Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin,
Maka singkirkanlah,
Barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju syurga.
Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya,
Maka ambil dan susulkan ia dengan induknya,
Semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.
Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan,
Maka antarkanlah ia...
Barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.
Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama,
Maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak2 mu,
Setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu..
Yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.
Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali,

          Maka tahanlah tangan dan lesanmu dari menyakiti sesama makhluk hidup.....
Setidaknya itu akan menjadi sedekah untuk dirimu.
Al-Imam Ibnul Mubarak Rahimahullah berkata:
رُبَّ عَمَلٍ صَغِيرٍ تُعَظِّمُهُ النِّيَّةُ ، وَرُبَّ عَمَلٍ كَبِيرٍ تُصَغِّرُهُ النِّيَّةُ
“Berapa banyak amalan kecil, akan tetapi menjadi besar karena niat pelakunya.
Dan berapa banyak amalan besar, menjadi kecil karena niat pelakunya”
Jangan pernah meremehkan kebaikan,
Bisa jadi seseorang itu masuk surga bukan karena puasa sunnahnya,
Bukan karena panjang shalat malamnya.
Tapi bisa jadi karena akhlak baiknya dan sabarnya ia ketika musibah datang melanda.
Rasulullah bersabda:
« لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ ».
“Jangan sekali-kali kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun (hanya)bertemu dengan saudaramu dalam keadaan tersenyum".(HR. Muslim)
Mari kita selalu berusaha dg Pikiran dan prilaku positif,
Semangat meraih hasil terbaik serta saling mendoakan akan keberkahan..


Aamiin.................Amin........

@Santri nyentrik

Thursday, September 21, 2017

PRISTIWA DI BALIK HIJRAH RASULULLAH SAW


              .......Hijrah pengertiannya secara etimologis adalah meninggalkan suatu perbuatan, menjauhkan diri dari pergaulan, pindah dari satu tempat ke tempat lain atau meninggalkan suatu daerah menuju daerah lain, misalnya berpindahnya orang Badui (penduduk padang pasir) menuju ke kota-kota (Lisanul Arab, hal. Vo. 15, hal. 121-122). Secara terminologis yang dikaitkan dengan syari’at agama, hijrah itu pada hakikatnya terdiri dari empat macam.

Pertama, berhijrah dengan meninggalkan semua kegiatan yang dilarang oleh Allah dan Rasul-Nya, yaitu menghindari segala perbuatan yang tercela yang bertentangan dengan ajaran agama Islam. Berhijrah dalam arti demikian, misalnya disebutkan dalam hadis Nabi:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ... وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ (رواه البخاري) 
Dari Abdullah bin ‘Amr radliyallahu 'anh, Rasulullah shallallahu 'anh bersabda: “... Dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan segala apa yang dilarang oleh Allah.” (HR. Bukhari, No: 9). Dengan demikian, setiap orang yang telah meninggalkan larangan Allah berarti ia telah melakukan hijrah dalam arti yang pertama.

Kedua, berhijrah atau mengasingkan diri dari perbuatan dan tingkah laku orang-orang musyrik dan orang-orang kafir yang selalu memfitnah dan menyakiti orang-orang Islam. Demikian kerasnya tekanan dan permusuhan orang-orang kafir dan orang-orang musyrik terhadap orang-orang Muslim, sehingga orang-orang Muslim itu tidak mampu lagi melaksanakan ajaran agamanya. Apabila terjadi keadaan seperti ini, maka diwajibkan bagi setiap individu Muslim untuk berhijrah meninggalkan kaum yang dzalim itu, kecuali apabila mereka tidak mempunyai kemampuan untuk berhijrah.
Ketiga, berhijrah dari suatu daerah yang diliputi kezaliman, kerusakan, kehancuran akhlak, dan kemaksiatan yang telah merajalela, menuju daerah yang lebih baik. Di daerah baru, tempat berhijrah itu diharapkan pelaksanaan ajaran Islam dapat ditegakkan oleh masyarakatnya, bergaul dengan orang-orang saleh dan bertakwa. Dengan demikian orang-orang Muslim yang berhijrah itu akan dapat meningkatkan keimanan dan takwanya kepada Allah. Di daerah baru itu orang-orang Muslim hendaknya berusaha dengan sungguh-sungguh mengadakan perbaikan dan pengembangan ajaran Islam.

Keempat, berhijrah dengan sikap mental yang disebut al-hijrah al-qalbiyah, yaitu dengan jalan menghindarkan diri dari perbuatan-perbuatan yang tercela dan dilarang oleh agama, meskipun banyak orang yang di sekelilingnya mengerjakan keburukan itu. Tugas orang-orang muslim dalam masyarakat seperti ini adalah berjuang menegakkan nilai-nilai kebenaran Islam menurut kemampuan masing-masing yang dimilikinya.

Hijrah Rasul yang dimaksud dalam kajian ini adalah hijrahnya Nabi Muhammad tahun 622 M dari Makkah ke Madinah. Hijrah itu terjadi karena disebabkan oleh penindasan orang-orang musyrik Quraisy yang luar biasa terhadap Nabi dan para sahabatnya. Sejak awal bangkitnya dakwah islamiyah yang disampaikan Rasul Muhammad permusuhan orang-orang musyrik Quraisy terhadap beliau tidak pernah bergeming setapak pun. Dengan berbagai cara mereka lakukan untuk membendung dakwah Islam, dari cara yang halus sampai pada cara yang kasar dan sadis. Dari cara-cara yang masuk akal sampai cara yang tidak masuk akal, tetapi semua usaha mereka gagal sama sekali.

Cara yang amat halus misalnya, mereka mendatangi Abu Thalib sebagai pemimpin Quraisy yang amat berwibawa, agar mau membujuk Nabi, keponakan yang sangat dicintainya. Mereka menawarkan, andaikata dengan gerakan dakwahnya Muhammad menghendaki harta benda dan emas permata, atau ingin menjadi raja, atau ingin menikahi wanita-wanita cantik, akan mereka berikan kekayaan yang banyak, mereka jadikan raja dan mereka pilihkan wanita-wanita cantik untuknya. Hanya saja mereka mohon agar Muhammad meninggalkan kegiatan dakwahnya.
Bujukan yang teramat halus untuk mematikan dakwah Islam itu dijawab oleh Nabi dengan jawaban yang tegas dan tak kenal kompromi. Beliau menjawab: “Demi Allah wahai pamanku! Meskipun mereka meletakkan matahari di tangan kananku dan rembulan di tangan kiriku, agar aku meninggalkan dakwah Islam itu, aku tidak akan meninggalkannya, sehingga aku mendapat pertolongan dari Allah atau aku hancur binasa karenanya."

Mendengar jawaban keponakannya yang begitu tegar dalam membela kebenaran agama Allah, Abu Thalib merasakan adanya keagungan risalah yang dibawanya. Simpatinya atas Nabi justru bertambah. “Lanjutkan apa yang engkau perjuangkan, dengan segala kemampuanku aku senantiasa melindungimu,” katanya.
Cara yang tidak masuk akal misalnya, tokoh-tokoh musyrik Quraisy pernah mendatangi Abu Thalib, mereka mengatakan: “Wahai Abu Thalib, kalau engkau senantiasa menyayangi dan melindungi Muhammad karena ia memiliki wajah yang tampan, gagah dan menarik, sekarang kami bawakan seorang pemuda yang kegagahan dan ketampanannya menyaingi Muhammad. Kami serahkan pemuda ini kepadamu sebagai pengganti Muhammad dan Muhammad serahkan kepada kami.” Abu Thalib menjawab: “Wahai para pemimpin Quraisy, diletakkan di mana akalmu? Kamu serahkan anakmu kepadaku untuk aku pelihara dan aku harus menyerahkan anakku (keponakanku) untuk engkau bunuh”.

Setelah berbagai tipu daya mereka usahakan untuk mematikan cahaya kebenaran Islam, semuanya tidak berhasil, terakhir kali mereka mengadakan musyawarah penting di Dar al-Nadwa. Tempat ini merupakan tempat Qushay ibn Kilab, yang senantiasa dipakai untuk musyawarah. Di sanalah perkara-perkara penting Quraisy diputuskan. Musyawarah yang dihadiri oleh wakil seluruh Kabilah Arab itu mengajukan berbagai pendapat yang beraneka ragam, di antaranya: (1) Muhammad harus diusir dari kota Makkah; (2) Muhammad harus dimasukkan dalam penjara; (3) Muhammad harus dibunuh.
Usul yang pertama dan kedua ditolak oleh peserta musyawarah, usaha dengan jalan itu sia-sia. Karena jika Muhammad diusir, maka akan memberi kesempatan baginya untuk menyusun kekuatan di luar kota Makkah dengan para sahabatnya, usul ini dianggap membahayakan. Apabila Muhammad dimasukkan penjara, ia amat tabah dan sabar dalam menghadapi berbagai musibah, malah akan menimbulkan simpati bagi para sahabatnya dan mengakibatkan pengikutnya semakin bertambah saja. Usul yang ketiga dianggap paling tepat, Muhammad harus dibunuh.

Akan tetapi mereka menjumpai kesulitan, kalau salah seorang dari suku tertentu membunuh Muhammad akan menghadapi pembalasan dari suku Nabi Muhammad, yaitu suku Abdi Manaf. Masyarakat Arab waktu itu, sangat fanatik terhadap sukunya masing-masing. Kesulitan itu kemudian dapat mereka atasi dengan jalan menugaskan bagi setiap suku Arab agar mengirimkan satu utusan untuk membunuh Muhammad bersama-sama. Dengan demikian suku Abdi Manaf tidak dapat membalas, karena berhadapan dengan seluruh suku Arab, paling mereka harus membayar denda atau diyat. Tipu daya kaum musyrik Quraisy yang amat keji, sadis dan tidak mengenal perikemanusiaan seperti itu, disebutkan al-Qur’an:
وَإِذْ يَمْكُرُ بِكَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِيُثْبِتُوكَ أَوْ يَقْتُلُوكَ أَوْ يُخْرِجُوكَ وَيَمْكُرُونَ وَيَمْكُرُ اللَّهُ وَاللَّهُ خَيْرُ الْمَاكِرِينَ

Artinya: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir (Quraisy) memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya." (QS. al-Anfal, 8: 30).

Di sisi lain ketika orang-orang Quraisy semakin mengganas, menyiksa dan menyakiti para sahabat Nabi dengan berbagai siksaan yang menyakitkan, Nabi menyuruh para sahabat agar berhijrah ke Madinah. Para sahabat Nabi, satu demi satu secara sembunyi-sembunyi berangkat hijrah ke Madinah, meninggalkan tanah kelahiran mereka, rumah tempat tinggal dan segala apa yang dicintainya menuju ridha Ilahi. Mereka semua rela mengorbankan apa saja yang dicintainya termasuk dirinya sendiri untuk menegakkan agama Allah. Agama yang mengantarkan umat manusia memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.Setelah para sahabat berhijrah, tinggalah sebagian kecil umat Islam di Makkah, di antaranya Nabi Muhammad, Ali bin Abi Thalib yang tinggal serumah dengan beliau, dan Abu Bakar al-Shiddiq bersama keluarganya. Nabi belum berangkat berhijrah karena belum ada perintah dari Allah. Ketika orang-orang musyrik telah siap dengan suatu pasukan yang terdiri dari berbagai kabilah Arab, mereka bergerak untuk mencari dan membunuh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.

Pada suatu malam, mereka mengintai Nabi, dan mereka menjumpai Nabi sedang tidur di atas dipannya yang sederhana. Nabi waktu itu mengenakan “selimut hijau dari Arabia Selatan”, tepatnya dari Hadramaut. Orang-orang musyrik Quraisy merasa tenang, mereka yakin malam itu akan dapat membunuh Nabi. Rumah Nabi juga dijaga ketat, mereka tinggal menunggu waktu yang tepat untuk melaksanakan pembunuhan terhadap Rasul yang amat dicintai para sahabatnya.

Pada malam itu juga Nabi diperintahkan Allah agar segera berhijrah, Jibril a.s. menyampaikan: “Muhammad janganlah kamu tidur malam ini di tempat tidurmu, karena sesungguhnya Allah SWT memerintahkanmu untuk berhijrah ke Madinah" (Ibn al-Atsir al-Kamil fi al-Tarikh, hal. 72).
Setelah menerima perintah untuk berhijrah, Nabi memanggil Ali bin Abi Thalib, saudara sepupu beliau, yang senantiasa berjuang membela kebenaran, agar ia mencatat barang-barang berharga milik orang-orang Makkah yang dititipkan kepada Nabi. Ali segera mencatat satu-persatu dan esok harinya akan disampaikan kepada pemiliknya. Karena terkenal jujur dan baik, Nabi sering dititipi barang-barang berharga oleh orang-orang Quraisy. Selesai mencatat barang-barang itu, Nabi memerintahkan Ali agar tidur di tempat tidurnya, dan mengenakan selimut hijau dari Hadramaut yang biasa dipakai Nabi (Muhammad Husain Haikal, Hayatu Muhammad, hal. 210).

Di sini sayyidina Ali melakukan suatu kontrak, bukan kontrak rumah atau jual beli tanah, akan tetapi kontrak mati. Ali tidur di atas dipan Nabi, juga menggunakan selimutnya, padahal di luar, pemuda-pemuda Quraisy yang sadis siap membunuhnya. Akan tetapi Ali k.w. rela mati untuk membela Nabi dan membela kebenaran. Ali demikian juga sahabat yang lain lebih mencintai Nabi daripada cintanya terhadap segala sesuatu termasuk dirinya sendiri.

Malam itu, tanggal 2 Rabi’ul Awwal tahun ketiga belas dari kenabian, bertepatan dengan 20 Juli 622 M, Nabi berangkat dari rumah untuk berhijrah. (Said Ramadhan, Fiqh al-Sirah, hal 185). Keberangkatan Nabi dari rumah dilakukan malam hari setelah lewat dua pertiga malam. Nabi keluar dari rumah, kemudian mengambil segenggam pasir dan melemparkannya kepada orang-orang Quraisy yang akan membunuh beliau. Orang-orang Quraisy itu dengan takdir Allah, maka tertidur sejenak dan tidak mengetahui Nabi pergi meninggalkan rumahnya. Waktu keluar, Nabi membacakan awal surat Yasin sampai ayat: 
وَجَعَلْنَا مِن بَيْنِ أَيْدِيهِمْ سَدًّا وَمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَأَغْشَيْنَاهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُونَ 

“Dan kami adakan di hadapan mereka dinding dan di belakang mereka dinding (pula), dan kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat." (QS. Yasin, 36: 9).

Setelah selamat, keluar dari rumah, Nabi terus menemui Abu Bakar. Ternyata Abu Bakar telah menyiapkan dua ekor unta untuk berhijrah. Malam telah larut, tinggal sepertiganya, dengan penuh pasrah kepada Allah, Nabi dan Abu Bakar as-Siddiq berangkat menuju suatu Gua di Bukit Tsur, sebelum berangkat ke Madinah (Khudri Bek, Nur al-Yaqien, hal 77).

Setelah tinggal di Gua Tsur kurang lebih selama tiga hari, Nabi dan Abu Bakar al-Siddiq melanjutkan perjalanan berhijrah ke Madinah. Jalan yang ditempuh Nabi sangat sulit, bukan jalan biasa yang dilalui orang, karena menghindari pengawasan kaum musyrik Quraisy. Nabi dan Abu Bakar ditemani oleh dua orang sebagai penunjuk jalan dan yang bertugas mengawal dua ekor unta yang mengangkut Nabi dan sahabatnya yang sangat dicintai itu. Perjalanan ke Madinah sangat berat dan mencemaskan, namun dengan ketabahan dan kesabaran serta keikhlasan beliau jalani semua dengan tawakkal kepada Allah. 


Sunday, June 4, 2017

8 Amalan khusus di bulan ramadhan



Ass'alamualaikum wr.wb.
Alhamdlillah dengan rasa syukur dan nikmat allah yang sangat luar biasa kita masih bisa di pertemukan dengan bulan yang penuh berkah ini,yang mana di bulan ini kita semua umat muslim di seluruh dunia,agar melaksanakan perintah allah SWT,yang wajib maupun sunah,pada bulan ramadhan ini kita semua harus berlomba~lomba mengumpulkan pahala sebanyak mungkin karena semua perbuatan baik kita akan di catat dan di lipat gandakan pahala nya,maka dari itu marilah kita semua berusaha sekuat mungkin untuk melaksanakan kewajiban kita sebagai umat muslim,
Berikut beberapa amalan khusus di bulan suci ini.

(1). Menyegerakan Berbuka Puasa

Apabila telah tiba waktu berbuka puasa, hendaklah menyegerakan berbuka, karena lebih afdol agar kita mandahulukan berbuka puasa. Rosulullah SAW bersabda :

لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوْا الْفِطْرَ – رواه الشيخان
“Manusia akan sentiasa berada dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

(2). Memberikan Makanan Berbuka Puasa (Ith’amu ath-tha’am)

مَنْ فَطَرَ صَائِمًا فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ وَلَا يَنْقُصُ مِنْ اَجْرِ الصَّائِمِ شَيْئٌ – صحيح النسائى و الترمذى
“Barang siapa yang memberikan makanan berbuka kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa itu” (Shohih Nasa’i dan Tirmidzi)
Lakukan lah meski hanya seteguk air putih kepada orang yang berpuasa.

(3). Melaksanakan Makan Sahur

تَسَحَّرُوْا فَإِنَّ فِى السَّحُرِ بَرَكَةٌ – الشيخان –

“Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

(4).Membaca Al-Qur’an (Tilawah)

Ayat Al-Qur’an diturunkan pertamakali pada bulan Ramadhan.
Imam Az-Zuhri berkata, “Apabila datang Ramadhan, maka kegiatan utama kita selain berpuasa adalah membaca Al-Qur’an.” Bacalah dengan tajwid yang baik dan tadabburi, pahami, dan amalkan isinya. Insya Allah, kita akan menjadi insan yang berkah.

Buatlah target untuk diri anda sendiri. Jika di bulan-bulan lain kita khatam membaca Al-Qur’an dalam sebulan, maka misalnya di bulan Ramadhan kita bisa memasang target dua kali khatam. Lebih baik lagi jika ditambah dengan menghafal satu juz atau surat tertentu.

(5).Shalat Tarawih (Qiyamul Ramadhan)

Ibadah sunnah yang khas di bulan Ramadhan adalah shalat tarawih (qiyamul ramadhan). Dan yang paling penting diingat ialah shalat tarawain dapat dilakukan dirumah sekalipun.

Rasulullah saw pernah merasa khawatir karena takut shalat tarawih dianggap menjadi shalat wajib karena semakin hari semakin banyak yang ikut shalat berjamaah di masjid sehingga beliau akhirnya melaksanakan shalat tarawih sendiri di rumah.

(6).I’tikaf

Inilah amaliyah ramadhan yang selalu dilakukan Rasulullah saw. I’tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat beribada kepada Allah swt. Abu Sa’id Al-khudri meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. pernah beri’tikaf pada awal Ramadhan, pertengahan Ramadhan, dan paling sering di 10 hari terakhir bulan Ramadhan.
Sayangnya, ibadah ini dianggap berat oleh kebanyakan orang Islam, jadi sedikit yang mengamalkannya. 
Hal ini dikomentari oleh Imam Az-Zuhri, “Aneh benar keadaan orang Islam, mereka meninggalkan i’tikaf padahal Rasulullah tidak pernah meninggalkannya sejak beliau datang ke Madinah sampai beliau wafat.”

(7).Lailatul Qadar

Hanya ada di bulan Ramadhan dan ada satu malam yang sangat  istimewa: lailatul qadar, malam yang penuh berkah. Malam itu nilainya sama dengan seribu bulan. Rasulullah saw. amat menjaga-jaga untuk  meraih malam lailatul qadar. Maka, Beliau menyuruh kita mencarinya di malam-malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan.

Kenapa? Karena, “Barangsiapa yang shalat pada malam lailatul qadar berdasarkan iman dan ihtissab, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” Begitu kata Rasulullah saw. yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Bahkan, untuk mendapatkan malam penuh berkah itu, Rasulullah saw. mengajarkan kita sebuah doa, “Allahumma innaka ‘afuwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annii.” Ya Allah, Engkaulah Pemilik Ampunan dan Engkaulah Maha Pemberi Ampun. Ampunilah aku.

(8).Zakat Fitrah

Zakat fitrah wajib dibayarkan sebelum hari Ramadhan berakhir oleh umat Islam, baik lelaki-perempuan, dewasa maupun anak-anak. Tujuannya untuk mensucikan orang yang melaksanakan puasa dan untuk membantu fakir miskin.

Demikian beberapa amalan di bulan ramadhan,semoga kita bisa melaksanakan nya dengan khusyu dan istiqamah.amin amin....

Monday, May 15, 2017

KH.Hasyim asi'ari


Kyai Haji Mohammad Hasyim Asy’ari, atau sering dieja Asy’ari,
lahir 10 April 1875 (24 Dzulqaidah 1287H) dan wafat pada 25 Juli 1947; dimakamkan di Tebu Ireng, Jombang,
   Beliu adalah pendiri Nahdlatul Ulama, organisasi massa Islam yang terbesar di Indonesia hingga saat ini.
          Riwayat Keluarga KH Hasyim Asy’ari adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Asyari, pemimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang.
Ibunya bernama Halimah. Dari garis ibu, Hasyim merupakan keturunan kedelapan dari Jaka Tingkir (Sultan Pajang). Hasyim adalah putra ketiga dari 11 bersaudara. Namun keluarga Hasyim adalah keluarga Kyai. Kakeknya, Kyai Utsman memimpin Pesantren Nggedang, sebelah utara Jombang. Sedangkan ayahnya sendiri, Kyai Asy’ari, memimpin Pesantren Keras yang berada di sebelah selatan Jombang. Dua orang inilah yang menanamkan nilai dan dasar-dasar Islam secara kokoh kepada Hasyim.
Sejak anak-anak, bakat kepemimpinan dan kecerdasan KH Hasyim Ashari memang sudah nampak. Di antara teman sepermainannya, ia kerap tampil sebagai pemimpin. Dalam usia 13 tahun, ia sudah membantu ayahnya mengajar santri-santri yang lebih besar ketimbang dirinya. Usia 15 tahun Hasyim meninggalkan kedua orang tuanya, berkelana memperdalam ilmu dari satu pesantren ke pesantren lain.
   Di antara pesantren yang pernah beliu datangi untuk menimba ilmu ialah.
1.pesantren wonokoyo,probolinggo
Kemudian beliu pindah lagi ke 2.pesantren langitan Tuban,lalu pindah lagi ke 3.pesantren trenggilis,semarang,,dan ke pesantren kademangan bangkalan Madura di bawah asuhan kh.cholil.
Hasyim pindah lagi di Pesantren Siwalan, Sidoarjo. Di pesantren yang diasuh Kyai Ya’qub inilah, agaknya, Hasyim merasa benar-benar menemukan sumber Islam yang diinginkan. Kyai Ya’qub dikenal sebagai ulama yang berpandangan luas dan alim dalam ilmu agama. Cukup lama –lima tahun– Hasyim menyerap ilmu di Pesantren Siwalan. Dan rupanya Kyai Ya’qub sendiri kesengsem berat kepada pemuda yang cerdas dan alim itu.
    Maka, Hasyim bukan saja mendapat ilmu, melainkan juga istri. Ia, yang baru berumur 21 tahun, dinikahkan dengan Chadidjah, salah satu puteri Kyai Ya’qub. Tidak lama setelah menikah, Hasyim bersama istrinya berangkat ke Mekkah guna menunaikan ibadah haji. Tujuh bulan di sana, Hasyim kembali ke tanah air, sesudah istri dan anaknya meninggal. Tahun 1893, ia berangkat lagi ke Tanah Suci. Sejak itulah ia menetap di Mekkah selama 7 tahun dan berguru pada Syaikh Ahmad Khatib Minangkabau, Syaikh Mahfudh At Tarmisi, Syaikh Ahmad Amin Al Aththar, Syaikh Ibrahim Arab, Syaikh Said Yamani, Syaikh Rahmaullah, Syaikh Sholeh Bafadlal, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Alwi bin Ahmad As Saqqaf, dan Sayyid Husein Al Habsyi..
Tahun l899 pulang ke Tanah Air, Hasyim mengajar di pesanten milik kakeknya, Kyai Usman. Tak lama kemudian ia mendirikan Pesantren Tebuireng. Kyai Hasyim bukan saja Kyai ternama, melainkan juga seorang petani dan pedagang yang sukses.Tanahnya puluhan hektar. Dua hari dalam seminggu, biasanya Kyai Hasyim istirahat tidak mengajar. Saat itulah ia memeriksa sawah-sawahnya. Kadang juga pergi Surabaya berdagang kuda, besi dan menjual hasil pertaniannya. Dari bertani dan berdagang itulah, Kyai Hasyim menghidupi keluarga dan pesantrennya.
 Tahun 1899, Kyai Hasyim membeli sebidang tanah dari seorang dalang di Dukuh Tebuireng. Letaknya kira-kira 200 meter sebelah Barat Pabrik Gula Cukir, pabrik yang telah berdiri sejak tahun 1870.
Dukuh Tebuireng terletak di arah timur Desa Keras, kurang lebih 1 km. Di sana beliau membangun sebuah bangunan yang terbuat dari bambu (Jawa: tratak) sebagai tempat tinggal. Dari tratak kecil inilah embrio Pesantren Tebuireng dimulai.
Kyai Hasyim mengajar dan salat berjamaah di tratak bagian depan, sedangkan tratak bagian belakang dijadikan tempat tinggal. Saat itu santrinya berjumlah 8 orang, dan tiga bulan kemudian meningkat menjadi 28 orang.
Setelah dua tahun membangun Tebuireng, Kyai Hasyim kembali harus kehilangan istri tercintanya, Nyai Khodijah. Saat itu perjuangan mereka sudah menampakkan hasil yang menggembirakan. Kyai Hasyim kemudian menikah kembali dengan Nyai Nafiqoh, putri Kyai Ilyas, pengasuh Pesantren Sewulan Madiun.
Dari pernikahan ini Kyai Hasyim dikaruniai 10 anak, yaitu: (1) Hannah, (2) Khoiriyah, (3) Aisyah, (4) Azzah, (5) Abdul Wahid, (6) Abdul Hakim (Abdul Kholik), (7) Abdul Karim, (8) Ubaidillah, (9) Mashuroh, (10) Muhammad Yusuf.
Pada akhir dekade 1920an, Nyai Nafiqoh wafat sehingga Kyai Hasyim menikah kembali dengan Nyai Masruroh, putri Kyai Hasan, pengasuh Pondok Pesantren Kapurejo, Pagu, Kediri. Dari pernikahan ini, Kyai Hasyim dikarunia 4 orang putra-putri, yaitu: (1) Abdul Qodir, (2) Fatimah, (3) Khotijah, (4) Muhammad Ya’kub.
         
        Pernah terjadi dialog yang mengesankan antara dua ulama besar, KH Muhammad Hasyim Asy’ari dengan KH Mohammad Cholil, gurunya. “Dulu saya memang mengajar Tuan. Tapi hari ini, saya nyatakan bahwa saya adalah murid Tuan,” kata Mbah Cholil, begitu Kyai dari Madura ini populer dipanggil. Kyai Hasyim menjawab, “Sungguh saya tidak menduga kalau Tuan Guru akan mengucapkan kata-kata yang demikian. Tidakkah Tuan Guru salah raba berguru pada saya, seorang murid Tuan sendiri, murid Tuan Guru dulu, dan juga sekarang. Bahkan, akan tetap menjadi murid Tuan Guru selama-lamanya.”
Tanpa merasa tersanjung, Mbah Cholil tetap bersikeras dengan niatnya. “Keputusan dan kepastian hati kami sudah tetap, tiada dapat ditawar dan diubah lagi, bahwa kami akan turut belajar di sini, menampung ilmu-ilmu Tuan, dan berguru kepada Tuan,” katanya. Karena sudah hafal dengan watak gurunya, Kyai Hasyim tidak bisa berbuat lain selain menerimanya sebagai santri.
Lucunya, ketika turun dari masjid usai shalat berjamaah, keduanya cepat-cepat menuju tempat sandal, bahkan kadang saling mendahului, karena hendak memasangkan ke kaki gurunya. Sesungguhnya bisa saja terjadi seorang murid akhirnya lebih pintar ketimbang gurunya. Dan itu banyak terjadi. Namun yang ditunjukkan Kyai Hasyim juga Kyai Cholil adalah kemuliaan akhlak.Keduanya menunjukkan kerendahan hati dan saling menghormati, dua hal yang sekarang semakin sulit ditemukan pada para murid dan guru-guru kita. Mbah Cholil adalah Kyai yang sangat termasyhur pada jamannya. Hampir semua pendiri NU dan tokoh-tokoh penting NU generasi awal pernah berguru kepada pengasuh sekaligus pemimpin Pesantren Kademangan, Bangkalan, Madura, ini.

Sedangkan Kyai Hasyim sendiri tak kalah cemerlangnya. Bukan saja ia pendiri sekaligus pemimpin tertinggi NU, yang punya pengaruh sangat kuat kepada kalangan ulama, tapi juga lantaran ketinggian ilmunya. Terutama, terkenal mumpuni dalam ilmu Hadits. Setiap Ramadhan Kyai Hasyim punya ‘tradisi’ menggelar kajian hadits Bukhari dan Muslim selama sebulan suntuk.

Kajian itu mampu menyedot perhatian ummat Islam. Maka tak heran bila pesertanya datang dari berbagai daerah di Indonesia, termasuk mantan gurunya sendiri, Kyai Cholil. Ribuan santri menimba ilmu kepada Kyai Hasyim. Setelah lulus dari Tebuireng, tak sedikit di antara santri Kyai Hasyim kemudian tampil sebagai tokoh dan ulama kondang dan berpengaruh luas.

KH Abdul Wahab Chasbullah, KH Bisri Syansuri, KH. R. As’ad Syamsul Arifin, Wahid Hasyim (anaknya) dan KH Achmad Siddiq adalah beberapa ulama terkenal yang pernah menjadi santri Kyai Hasyim. Tak pelak lagi pada abad 20 Tebuireng merupakan pesantren paling besar dan paling penting di Jawa.

Friday, May 12, 2017

KH.Gholib PAHLAWAN LAMPUNG


Kh.Gholib siapa siih yang nggak kenal dengan beliu....... untuk wilayah pringsewu lampung selatan,dengan semua jasa-jasa dan perjuangan beliu lah yang mengharumkan nama beliu hingga kini.
    Sampai nama beliu di abadikan dengan nama jalan,nama pesantren,nama sekolah.
Makam beliu berletak di Jl. Makam KH. Ghalib No.17, Pringsewu Utara, Kec. Pringsewu, Kabupaten Pringsewu, Lampung 35373, Indonesia.

Hingga sekarang makamnya masih ramai didatangi peziarah dari seputar Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Jakarta, Bandung, Bogor, Jawa, dan Madura. 
Semua bermula dari semangat beliu melawan penjajah.
  Dalam sebuah kisah cerita perjalanan hidup beliu kh.Gholib sangat tidak senang dengan kedatangan jepang dan belanda. Pada masa sebelum, bahkan pascakemerdekaan pun, dia tidak henti mengangkat senapan, bergumul dalam peperangan sengit, seraya berjihad hidup-mati bersama kerabat dan seluruh santrinya mengusir penjajah di wilayah Pringsewu dan sekitarnya. Kemarahan kh. Gholib kepada Jepang dimulai dengan perjuangannya menentang program sei kerie tahun 1942. Bagi lelaki kelahiran 1899 di Kampung Mojosantren, Krian, Jawa Timur, ini (ayahnya bernama K. Rohani bin Nursihan dan ibu Muksiti) tindakan Jepang sudah menindas, menyiksa, dan memeras.
      K.H. Gholib segera menyiagakan pasukan mengusir Jepang dari tanah Bamboo Seribu (sekarang Pringsewu). Walaupun dengan pedang, golok, keris, dan bambu runcing seadanya, mereka tidak lelah menggempur basis-basis Jepang di sana. 
Gholib berkali-kali ditangkap militer jepang.Jepang khawatir pria ganteng-gagah, tangkas, berkulit hitam manis, dan bermisai meruncing ke atas bibirnya ini memengaruhi para kiai; apalagi kh. Gholib menggalang opini menolak ajakan Jepang menyembah Dewa Matahari (Tenno Heika, Kaisar Hirohito). Untung Jepang tidak lama berkuasa karena bertekuk lutut kepada sekutu. Namun, bukan berarti penjajah hapus seluruhnya.
Negara memang diproklamasikan 17 Agustus 1945. Tapi Belanda tidak mengakui kedaulatan kita, bahkan ingin menguasai kembali Indonesia. Belanda kemudian menggempur pertahanan Indonesia di mana-mana. Gholib kembali menyiagakan senjata demi mempertahankan kemerdekaan RI. Dia membentuk pasukan jihad: Pasukan Sabillah Hisbullah yang diambil dari anak-anak didiknya lalu dididik TKR (Tentara Keamanan Rakyat) dan BKR (Badan Keamanan Rakyat). Mereka berlatih cara berperang dan diajar Mayor Inf. Herni, Mayor Inf. Mulkan, K.H. Gholib, dan Mayor Inf. Nurdin. Pasukan Fisabillah dan Laskar Hisbullah (TKR/BKR) bertahan di Pringsewu dari 1 November 1945 sampai 7 Agustus 1946.
Sewaktu Agresi Belanda II 1949, Lampung didarati Belanda melalui Pelabuhan Panjang pada 1 Januari. Pemerintah bersama TRI (Tentara Republik Indonesia) mengungsi ke pedalaman Gedongtataan, Gadingrejo, Pringsewu, Kedondong, dan tempat-tempat lain.
Di Gadingrejo dibentuk pemerintahan darurat dengan residennya Mr. Gele Harun dan wakilnya M. Yasin. Di Pringsewu, basis TRI ditempatkan di pesantren K.H. Gholib dengan tokoh-tokohnya seperti
Kapten Alamsyah (pernah menjadi dubes RI di Belanda) dan Mayor Effendy. Untuk mengganyang Belanda--melalui musyawarah para tokoh--K.H. Gholib ditetapkan sebagai pemimpin pasukan gerilya.
Pada 8 Agustus 1947--20 Oktober 1948, pecah pertempuran di front Baturaja dan Martapura. Pasukan Sabillah dan Laskar Hisbullah dipimpin Gholib dan Kapten Alamsyah Ratuperwiranegara (mantan Menteri Agama dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat era Orde Baru) bertarung seperti banteng luka.
Di Martapura, perang hebat tidak terelakkan. Banyak korban tewas, di pihak Belanda maupun Gholib. Mereka yang selamat di antaranya Mayor Herni, Sukardi, Mayor Nurdin, Sukemi, Mayor Mulkan, Supardi, Abdul Fatah, Silur, Irsan, Suparno, Suwarno, Mardasam, Harun, Hasan, dan Husen. Tanggal 27 November 1949, terjadi perundingan clash order antara delegasi tentara Belanda dan delegasi RI/TNI di Kotabumi, Lampung Utara. Yang hadir: Mayor K.L. Graaf von Renzouw, Mayor Inf. H.N.S. Effendi, Kapten A.L. Shohoka, Kapten Inf. Hamdani, dan Letnan Husen.
Usai "perundingan damai" itu, mereka kembali lagi ke Pringsewu. Belum sempat Gholib duduk di rumahnya, ia mendapat berita Belanda datang kembali ke Tanjungkarang, bahkan sudah masuk Gadingrejo. Gholib cepat mengatur siasat pasukan. Mereka menghancurkan Jembatan Bulok. Belanda tidak kehabisan akal. Mereka memutar lewat Gedongtataan, Kedondong, terus ke Pagelaran, dan dari pesawat diterjunkan pasukan udara dan hujan peluru untuk menghancurkan tempat-tempat persembunyian para pejuang kita
Melihat keadaan sudah tidak aman, Gholib dan pasukan menyeberang ke utara Sungai Way Sekampung, lalu mengungsi ke hutan rimba. Selama Gholib bersembunyi, selama itu pula Belanda merusak dan menghancurkan harta pesantren Gholib seperti rumah, 16 mobil, pabrik tapioka, poliklinik, pasar, pabrik tenun, pabrik padi, rotan, dan kolam renang. 
Sebagian pesantren dibakar, sebagian lagi peralatannya dipindahkan ke tengah pasar Pringsewu kemudian dijadikan rumah makan antek-antek Belanda, dua bus roda enam juga dibawa, termasuk peralatan lain-lain yang tidak terdata. Bahkan, yang tidak mau memberi tahu persembunyian Ghalib dibunuh seperti Ustaz K.H.T. Nuh (karena dianggap sebagai Ghalib), dan tewas seketika. 
Gholib terus mengungsi dan hidup berpindah-pindah. Di sebuah desa, dia sakit, lumpuh, lalu bersiap pulang. Kabar kembali ini cepat terdengar Belanda yang tetap bernafsu menghabisinya. Saat perundingan Belanda-TNI 27 November 1949 di Kotabumi, Belanda memerintahkan polisi federalnya memanggil Gholib untuk perundingan. Tapi Macan Loreng, pasukan khusus kaki tangan penjajah saat itu, berkeras agar Gholib ditahan.

Selama di pengungsian Gholib sekeluarga cemas memikirkan nasib warganya di Pringsewu. Gholib pulang dan berniat salat idulfitri. Beberapa hari kemudian datang utusan Belanda. Gholib disergap Macan Loreng, kemudian dibawa ~ke Gereja Katholik Pringsewu, yang saat dipakai sebagai markas tentara Belanda.
Gholib ditahan 15 hari dan dibebaskan saat persetujuan gencetan senjata tinggal tiga hari diumumkan, malam Kamis Legi, 6 November 1949 (16 Syawal 1968 H). Pukul satu dini hari Gholib meninggalkan penjara, lalu berjalan pulang. Tapi baru 10 meter dia melangkah dari rumah tahanan, K.H. Gholib ditembak dari belakang. Dia gugur seketika.

    Dan sejak kecil, kh.Gholib tidak lagi mengenal ayahnya yang mengembara entah ke mana; kecuali sempat memberi uang seringgit sesaat sebelum Gholib dikhitan.
Sejak usia 7 tahun, sang ibu menyerahkan Gholib kepada Kiai Ali untuk belajar ilmu agama, lalu berguru dengan tokoh amat berpengaruh, pendiri Nahdlatul Ulama, K.H. Hasyim Asy'ari, di Pondok Pesantren Tebu Ireng, dan K.H. Kholil di Bangkalan Madura.
Sejak remaja, Gholib senang mengembara menuntut ilmu agama Islam. Ia tidak hanya mempelajari ilmu-ilmu yang berhubungan dengan masalah ubudiah. Ilmu hikmah pun dipelajarinya, dari pesantren ke pesantren; dari satu guru ke guru lainnya. 
Kebiasaan ini tetap dilakukan hingga dewasa sembari mengembangkan syiar Islam. Saat dewasa, Gholib menikahi Syiah'iyah. Namun, sampai akhir hayat beliau tidak punya keturunan, kecuali tiga anak angkat: Jamzali, Siti Romlah, dan Rubaiyah. 

Berikut Setelah membaca cerita dan perjuangan ulama di atas,semoga kita semua bisa mengambil hikmah dari perjalanan ulama tersebut,betapa besar nya pengorbanan beliu,sampai menjadi sekarang ini,mungkin tanpa jasa beliu pringsewu lampung tidak akan seperti sekarang ini,bersyukurlah untuk kita yang tinggal meneruskan perjuangan mensyiar kan agama islam.
Dan semoga kita bisa meneruskan perjuangan beliu,dan kelak akan di kumpulkan bersama beliu....dan para ulama lain nya
Amin allahumma Amin.

Thursday, May 11, 2017

SYAIKHUNA M.JAMALUDDIN AL BUSTOMI



Beliu adalaha seorang Ulama lampung tengah dan pengasuh Ponpes ROUDLOTUS SHOLIHIN.
Tapi Sayang nya sekarang beliu sudah di panggil ALLAH SWT.
Pada tanggal 8 juni 2014,
Dan pada hari itu semua warga muslim merasa sangat kehilangan,
Sosok teladan yang beliu miliki dan beliu ajarkan sampai hari ini insya allah msih slalu terkenang Untuk diamal kan...
Sebagai wujud sam'an wa tho'atan..
Namanya...jasanya...smua kn tetap terkenang...
Ke'aliman nya yg tak pernah diragukan..
Kearifan...kesantunan yg beliau ajarkan....
Kesederhanaan yg selalu beliau contohkan...
Smua adalah bentuk pembelajaran...


Wahai GURU .....
SYAIKHUNA M.JAMALUDDIN AL BUSTOMI....
semoga engkau tenang disana...
Semoga engkau mndpat tmpat nan indah dan mulia....
Bersama para kekasih Alloh SWT....
Maaf kan kami murid2mu.....
Jika kami belum bisa membalas jasa2mu....
Blum bisa menjalankan smua bimbinganmu....
Semoga kami bisa mengikuti teladanmu....
Mnjadi manusia yg slalu berjalan pada jalan syari'at yg diridloi....
Sesuai jalan yg telah engkau tunjukkan pada kami...
Maafkan kami murid2mu...
Yg mungkin tak bisa sowan saat penghormatan pemakaman mu....
Tapi..kami mendo'akanmu dari kejauhan....
Dan semoga kelak kami bisa berkumpul bersamamu....
اللهم اغفرله وارحمه وعافه واعف عنه...
آمين يا رب العالمين.......

Tuesday, April 25, 2017

Kh.Bustomil Karim

                      

Kh,Bustomil karim,
  Beliau adalah seorang ulama lampung tengah sekaligus pendiri ponpes ROUDLOTUS SHOLIHIN PURWOSARI.
 Yang bertempat di Kampung Purwosari kec.Padang ratu kab.Lampung Tengah.
Beliu juga sering di kenal dengan sebutan mbah Bustom.
    Dan salah satu karomah beliau yang saya tau,adalah air seni nya tidak berbau,alias tidak seperti air seni pada umum nya manusia,,
Di ceritakan pada suatu hari,   mbah bustom masih kecil,,beliau berkunjung ke tempat paman nya,
Ketika malem beliu di suruh tidur di kamar paman nya beserta yang lain...
waktu sudah menjelang shubuh,paman beliu bangun dan membangun kan mbah bustom,ternyata tempat yang bekas beliau buat tidur basah,paman nya pun bingung di kira ada hujan dan genteng nya bocor,tetapi pada kenyataan nya nggak ada hujan,pdhal pada waktu itu masih musim kemarau,paman nya seolah tidak percaya kalo ternyata mbah bustom yang buang air kecil di celana,karena bekas air nya  sama sekali tidak  berbau.
Alfatihah,,,  

  wallahua'lam bissawab..

Semoga kita semua bisa berkumpul dengan beliau -beliau wali allah di hari kelak,
Amin,,,,,,

Thursday, April 20, 2017

ARTI LAMBANG NAHDLATUL ULAMA


As'salamualaikum,,selamat malam semua, alhamdlillah ta lupa mengucap rasa syukur kepada allah SWT,yang telah memberi nikmat sehat,yang mana saya sebagai admin galeri ulama nusantara masih bisa update kembali,berkat nikmat yang telah allah berikan ke pada saya.amin

 Pada update tan terakhir kemarin menceritakan tentang siapa pendiri Lambang NAHDLATUL ULAMA (NU).dan kali ini masih seputar NU,insya allah akan saya terangkan arti dari lambang NU,se pengetahuan saya tentang lambang NU, jika masih ada yang salah dan kurang benar saya mohon ma'af yang sebesar-besar nya,karna saya manusia biasa yang tak luput dari kesalahan.kritik dan saran silahkan tinggalkan di komentar.
Berikut penerangan tentang lambang NU yang di jelaskan langsung oleh kh.Ridwan abdullah pada muktamar ke dua NU,yang di hadiri para tokoh tokoh ulama NU termasuk KH.Hasim asy'ari.
Setelah beliau(kh.Ridwan abdullah) melakukan  sholat istikharah untuk meminta petujuk ke pada allah swt,kemudian beliau bermimpi dan menggambarkan hasil mimpi tersebut di atas kain yang berbentuk fandal,lambang Bola dunia yang di lingkari seutas tali tambang yang tersimpul di bagian bawah dan sembilan bintang.
  Banyak masyarakat NU yang belum mengerti arti lambang NU tersebut 
(1)Bola dunia/bumi yang terdapat pada gambar di situ adalah simbol pendirian mausia sebagai mahluk yang terbuat dari tanah dan akan kembali ke tanah.
(2)Tali yang melingkari bumi menggambarkan ukhuwah islamiah dan simpul di bawah nya melambangkan  persatuan,untaian tambang 
Yang jumlah nya sembilan puluh sebilan menyimbolkan asmaul husnah.
(3) Sembilan bintang yang mengelilingi bola dunia juga mengandung makna religius tinggi.Bintang utama paling besar di atas bumi  menggambarkan Rasulullah MUHAMAD SAW.Dan empat bintang di kanan kiri nya menyimbolkan khulafa urrasyidin,yakni sahabat terdekat Rasulullah MUHAMAD SAW.
Sedangkan empat bintang di bawah nya menandakan kesetian NU terhadap madzhab empat,sementara keseluruhan sembilan jumlah bintang menandakan wali songo,sebagai penyebar agama islam di bumi nusantara.
(4) Kaligrafi arab jamiyah NAHDALTUL ULAMA yang melintasi bumi adalah inisiatif kh.Ridwan abdullah sendiri yang tidak termasuk dari mimpi.
      Lambang NU yang di ciptakan kh.Ridwan abdullah resmi di pakai jamiyah organisasi islam terbesar  di bumi nusantara ini,Hingga hari ini.
Demikian penjelasan arti lambang NU,  Semoga bermanfa'at.
Amin...

Wednesday, April 5, 2017

PENCIPTA LAMBANG NAHDLATUL ULAMA


Kh.Ridwan abdullah,

Salah satu tokoh penting berdirinya NU yaitu Kh.Ridwan abdullah,
Ulama kelahiran kampung carikan bubutan surabaya,beliu lahir pada 1 januari 1885,beliau juga di kenal sebagai ulama seniman.
Kh.Ridwan lahir dan di besarkan di keluarga santri surabaya,Setelah tamat dari sekolah dasar belanda kh.Ridwan di kirim oleh ayah nya ke pesantren untuk mendalami ilmu agama,di antara pesantren yang pernah ia tempat ti untuk belajar ilmu agama ialah..
(1)Pesantren Buntet, cirebon
(2)Pesantren siwalan panji,Sidoarjo
(3)Pesantren Bangkalan,Madura

     Setelah - + 11 tahun,belajar dari para alim ulama,kemudian Beliau merasa masih kurang puas dengan apa yang di dapat dari para ulama pulau jawa.
     Pada tahun 1901 beliau pergi ke mekkah untuk mendalami agama,-+ 3 tahun beliau menimba ilmu agama di sana,lalu kembali ke tanah air.
Pada tahun 1911 beliau berangkat lagi untuk yang ke dua kali ke mekkah dan bermukim sekitar 1tahun lamanya.
Setelah pulang dari mekkah beliau mulai bergabung dengan kegiatan kebangsa'an di tempat beliu tinggal.

Bersamakh.WahabHasbullah,kh.Ridwan aktif dengan berbagai aktifitas di Nahdlatul waton yang di dirikan pada tahun 1916.
     Perjumpa'an nya dengah tokoh-tokoh kalibers,seperti Hos cokro aminoto,Soekarno dr.Sutomo,dan para tokoh yang lain nya,mengobarkan semangat penuh.
Lewat jam'iyah Nahdlatul Ulama,yang di dirikan pada 31 januari 1926,kh.Ridwan Abdullah Berjuang menentang kolonialisme sekaligus Mengikhtiarkan kelahiran Republik Indonesia.Peran Kh Ridwan abdullah pada masa awal kelahiran NU sangat penting,beliaulah yang menciptakan lambang NU,yang sekarang menjadi kebanggaan organisasi warga nahdliyin di seluruh nusantara.Setelah jam'iyah terbentuk anggaran dasar organisasi di buat,para kiyai memasrahkan tugas membuat lambang NU kepada Kh.Ridwan abdullah,agar sa'at mukhtamar kedua NU sudah memiliki lambang.
    Lewat mimpi selepas istikharah untuk memohon petunjuk kepada ALLAH SWT,kh Ridwan abdullah melihat lambang itulah yang kemudian di pasang ketika pada mukhtamar ke dua.
Begitulah sedikit cerita tentang Kh.Ridwan Abdullah dan Lambang NU,semoga kita bisa sama-sama mengambil hikmah dari cerita tersebut,serta menjadi  lebih  bangga dengan NU.

Sunday, March 26, 2017

SEDIKIT CUPLIKAN KETIKA MUSYAWARAH ULAMA NU


Pernah pada satu saat Al Habib Ali bin Abdurahman Al Habsyi diundang oleh DR.KH.Idham Chalid untuk menghadiri acara Musyawarah Para Ulama di Kantor Partai Nahdatul Ulama,

Singkat cerita....

Di saat usai acara para Ulama di suguhkan beberapa makanan dan minuman oleh Panitia,Panitia saling bergantian membawa nampan yang berisi makanan dan minuman
Pada saat Panitia menyuguhkan dihadapan Habib Ali, Panitia tersebut diminta oleh Habib membalik nampan tersebut yang ternyata ada lambang NU
Lalu Habib Ali tanya kepada Panitia.

Ini siapa yang buat seperti ini,,?

Lalu panitia menjawab.

Ini hanya untuk menandai kalau nampan ini milik NU ya Habib,
Lalu Habib Ali berkata kepada DR.KH.Idham Chalid yang di saksikan oleh Al Habib Ali bin Husein Al Athas,Al Habib Muhammad bin Ali Al Athas, KH.Muhammad Naim, KH.Falak Bogor dan para Ulama lainnya yang ikut hadir,

beliau berkata....

 "Jangan kalian berani-berani membuat jatuh perkumpulan ini dengan meletakannya di bawah".
Pada akhirnya Panitia diminta untuk mengangkat semua nampan dan digantikan dengan piring..

Sekian,sedikit cerita ketika musyawarah NU.
Dari cerita di atas semoga kita bisa mengambil sisi positif yang baik.
Begitu sangat berarti nyaa NU,,
Maka dari itu buat warga NU semua marilah kita sama" menjaga NU sebagai mana kita di ajarkan oleh para ustad/kyai-kyai dan ULAMA NU..

(Majelis Kwitang Habib Ali Al-Habsyi)

Wednesday, March 22, 2017

Karomah Kh. Mahrus Ali Lirboyo


Konon ketika Kh.mahrus Ali sedang bepergian
Gara-Gara Sopirnya Mengantuk,
KH Mahrus Ali Lirboyo Bersama Mobilnya Terjatuh Dan Tenggelam Di Tengah Bengawan Solo, Sembayat Gresik,

Rombongan Yang Mengikuti Di Belakang Mobil Yang Ditumpangi KH Mahrus Ali, Semua Pada Panik Termasuk Bupati Gresik Ketika Itu, Bagaimana Nasib Beliau?
Akhirnya Mereka Berinisiatif Mendatangkan Mobil Derek Dari Surabaya, Padahal Perjalanan Mobil Derek Menuju Lokasi Lumayan Jauh Memakan Waktu Beberapa Jam Lamanya,

Setelah Mobil Derek Sampai Di Lokasi, Ditariklah Mobil Yang Tenggelam Keatas, Sesampai Diatas, Pintu Mobil Dibuka, Subhanallah KH Mahrus Ali Malah Sedang Merokok,

"Ternyata Merokok Menghidupkanmu, Tidak Membunumu" Canda KH Chalwani Barjan, Shohibul Hikayat,

Sedikit Saja, Tidak Ada Air Yang Masuk Ke Mobil KH Mahrus Ali, Semuanya Segar Bugar, Sampai-Sampai Berita itu Dimuat Di Jawa Pos kala itu,Dan Surabaya Pos, "Ada Kyai Anti Air" itulah Karomah KH Mahrus Ali Lirboyo, Subhanallah Luar Biasa !!

Al-Fatihah...

Semoga kita semua mendapatkan ilmu dan barokah dari beliu,,amin

Tuesday, March 21, 2017

Hizib Syakh Abdul Qodir jailani


Doa ini memiliki khasiat yang mena’jubkan,yaitu barang siapa yang membaca doa ini 72x , maka Allah SWT akan memberikan perlindungan dari kesusahan, prihatin,serta diluaskan rezqinya. Di samping itu, jika ada orang yang akan berbuat jahat maka tidak akan kesampaian. Kita akan dijauhkan dari musuh,tenung,sihir/santet dan segala perkara yang tidak jelas atas kekuasaan Allah SWT serta dipersatukan kelompoknya, dan dipenuhi kebutuhannya oleh allah.
1. Dikasihi dan dicintai makhluk
2. Diberikan ketentraman dalam rumah tangga
3. Disenangi dalam pergaulan
4. Mendapatkan kesaktian/kedigjayaan
5. Diberikan Allah rezeki yang berlimpah
6. Mendapat perlindungan harta bendanya
7. Mendapat kecukupan barokah, karomah, fadhal.
8. Senantiasa mendapat pertolongan dari Allah SWT.
amalkan hizib ini 72x sebelumnya kirim fatehah ke
Kanjeng nabi
Syech muhyidin abdul qodir al jaylani
Syech mahfuzh sya’rani
Man ajazani
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
إِلٰهِي أَنْتَ مَقْصُوْدِيْ وَرِضَاكَ مَطْلُوْبِي أَعْطِنِي مَحَبَّتَكَ وَمَعْرِفَتَكَ
Artinya: Tuhanku Engkaulah yang menjadi maksudku dan keridhoan-Mu yang menjadi pintaku. Berikanlah kepadaku kecintaan dan ma’rifat kepada-Mu.
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﺻَﻞِّ ﻋَﻠﻰَ ﺳَﻴِّﺪِﻧَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪِ، ﺍﻟْﻔَﺎﺗِﺢِ ﻟِﻤَﺎ ﺃُﻏْﻠِﻖَ ﻭَﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻢِ ﻟِﻤَﺎ ﺳَﺒَﻖَ، ﻧَﺎﺻِﺮِ ﺍﻟْﺤَﻖِّ ﺑِﺎﻟْﺤَﻖِّ، ﻭَﺍﻟْﻬَﺎﺩِﻱ ﺇِﻟَﻰ ﺻِﺮَﺍﻃِﻚَﺍﻟْﻤُﺴْﺘَﻘِﻴْﻢِ ﻭَﻋَﻠﻰَ ﺁﻟِﻪِ ﺣَﻖَّ ﻗَﺪْﺭِﻩِ ﻭَﻣِﻘْﺪَﺍﺭِﻩِ ﺍﻟﻌَﻈِﻴْﻢِ .
Ya Allah berikanlah shalawat kepada penghulu kami Nabi Muhammad yang membuka apa yang tertutup dan yang menutupi apa-apa yang terdahulu, penolong kebenaran. dengan kebenaran yang memberi petunjuk ke arah jalan yang lurus. Dan kepada keluarganya, sebenar-benar pengagungan padanya dan kedudukan yang agung ”.
اِلٰى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفٰى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلٰى اٰلِهٖ وَاَصْحَابِهٖ وَاَزْوَاجِهٖ وَذُرِّيّٰتِهٖ وَاَهْلِ بَيْتِهٖ وَلِمَنْ دَخَلَ فِي بَيْتِهٖ اَجْمَعِيْنَ كُلُّ شَيْئٍ لِلّٰهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Yaa Allah semoga disampaikan bacaan fatihah ini kehadapan Nabi Besar Muhammad Saw dan kepada keluarganya, sahabat, istri, anak cucu dan ahli baitnya dan bagi siapa saja yang masuk didalam rumahnya. Segala sesuatu hanya milik Allah, untuk mereka (kami) hadiahkan, Alfaatihah
اِلٰى حَضْرَةِ الشيْخ عَبْدُ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِي الْفَاتِحَةَ
Semoga disampaikan kepada Syaikh Abdul Qodir al Jailani. Alfaatihah

HIZIB SYEKH ABDUL QODIR JAELANI
رَبِّ اِنِّي مَغْلُوْبٌ فَانْتَصِرْ وَاجْبُرْ قَلْبِي المُنْكَسِرْ
Wahai Allah, aku telah kalah (kalah oleh tubuh dan nafsuku hingga tak mampu terus-menerus berdzikir dan mendekat kepadaMu), maka berilah pertolongan Maka hiburlah hati yang telah hancur ini
وَاجْمَعْ شَمْلِي المُنْدَثِرْ اِنَّكَ اَنْتَالرَّحْمَنُ المُقْتَدِرْ
Maka padukanlah kemuliaan dan kesempurnaan yang telah terselubung, sungguh Engkau Yang Maha Pengasih dan maha Menentukan
اِكْفِنِي يَا كَافِي فَأَنَا العَبْدُ المُفْتَقِرْ وَكَفَي بِا للهِ وَلِيًّا وَكَفَي بِاللهِ نَصِيْرًا
Cukupkanlah bagiku (cukupilah segala kebutuhanku) dan aku adalah hamba yang sangat membutuhkan uluran bantuan dari Mu
اِنَّ الشِرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ وَمَا اللهُ يُرِيْدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ
Sungguh menduakan Allah merupakan kejahatan atau kedzaliman yang amat besar, dan tiadalah Allah itu menginginkan kejahatan dan kegelapan bagi hamba-hambaNya
فَقُطِعَ دَابِرُ القَوْمِ الَّذِيْنَ ظَلَمُوْا وَالحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ

Maka ter putuslah segala tipu daya dan usaha mereka yang berbuat kejahatan dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam."

QobiLtu bil ijazah....

Baca juga artikel ijazah Dari Guru Mulia AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ

Sunday, March 19, 2017

IJAZAH DARI Alm.HUBBAH MARYAM

As'salamualaikum wr.wb.
Alhamdulillah wasyukurillah,ketemu lagi sobat pecinta galeri ulama nusantara,gimana kabar nya semua dan semoga sehat selalu ya tentunya amin,pecinta galeri ulama nusantara akan berbagi ijazah atau sebuah do'a yang sangat bermanfa'at bila kita amalkan dengan istiqomah.

Sebuah do'a atau ijazah dari Alm.hubbah maryam bint AL Habib Muhamad AL Hadar Rahmatullah'Alaihima,atau istri dari(AL Habib Zain Bin samith)

Silahkan ucapkan قبلت bagi yg mu ngamalin
Allah berikan segala nugrah dan segala hajat.


اللهم صل علي سيدنا محمد الحبيب الذات صاحب الصفات والآيات كل ماهو في البعد آت

"Allahumma Sholli 'Ala sayyidina Muhammadin Alhabibidzaati Shohibishifaati wal Aayaati ,kulla ma hua fil bu'di Aatin ... "

Artinya : Ya Allah limpahkan Sholawat atas pemimpin kami nabi Muhammad satu satunya seorang kekasih , pemilik sifat dan ayat2 yang agung, dengannya segala sesuatu yang jauh ( yang tidak mungkin ) datang menghampiri.

Di baca 5x setiap habis sholat fardhu, barang siapa yang melaziminya maka Akan Allah swt berikan ia segala anugerah serta Allah penuhi hajat2nya , sehingga yang tidak mungkin pun menjadi mungkin.



Semoga bermanfa'at...!!

Selamat mengamalkan...

Friday, March 17, 2017

Ijazah Dari Guru Mulia AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ

As'salamualaikum,shabat pecinta galeri ulama nusantara,yang insya allah semua pembaca selalu dalam lindungan nya,di kesempatan ini saya akan berbagi ILMU yang sangat bermanfa'at,semoga kita semua bisa mengamalkan dengan istiqomah,amin,
Berikut ijazah dari guru besar AL HABIB UMAR BIN HAFIDZ ketika mau masuk rumah,
قراءة سورة الأخلاص ٣ مرات عند دخول المنزل تنفى الفقر عن اهل البيت وعن الجيران
.
Pembacaan suroh al-ikhlash 3 kali ketika masuk rumah adalah menghilangkan kefakiran dari penghuni rumah dan tetangga-tetangga
.
قراءة اية الكرسى عند دخول المنزل تورث الألفة بين اهل المنزل
.
Pembacaan ayat kursi ketika masuk rumah adalah menyebabkan keramahan diantara penghuni rumah
.
فمن اراد أن يكون فى بيته الألفة والرزق فلا يترك اية الكرسى والأخلاص كلما دخل منزله
.
Barang siapa yg ingin di dalam rumahnya terdapat keramahan dan rizki,maka janganlah ia meninggalkan membaca ayat kursi dan suroh al-ikhlash setiap masuk rumahnya
.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّم وَبَارِك عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وعلى آله وصحبه اَجمَعِين
Silahkan di amalkan..

SEMOGA BERMANFA'AT....||》《||

Monday, March 13, 2017

FAKTA ILMIAH TENTANG KESUKSESAN MANUSIA

As'salamuallaikum.wr.wb.
Selamat pagi,/selamat siang/selamat sore,,/dan kapan pun ada membaca,pada kesempatan kali ini sahabat setia Galeri ulama Nusantara,Alhamdulillah saya dapat motivasi dari bang DEWA EKA PRAYOGA.tentunya buat kalian yang belum mengetahui,saya akan coba bagikan di blog ini,smoga bermanfa'at,untuk kita dan kalian semua yang membaca,dan ma'af untuk artikel ini sedikit agak menyimpang dari nama blog saya,tpi mnurut sya itu nggak terlalu jadi masalah, yang penting sama_sama memberi manfa'at yang berguna AIMIN..,,baik gk usah panjang lebar,nanti malah males baca nya,,hehehe
Langsung saja sama~sama kita simak....

Tahukah Anda?
Orang Sukses dan orang Gagal pada dasarnya adalah sama. Maksudnya?

Saat Saya menulis artikel ini, Saya jadi teringat salah satu bahasan menarik dari Kimia Anorganik.
Nah, saat belajar ilmu tersebut, Saya menemukan fakta ternyata yang namanya INTAN dan ARANG itu sebenarnya tersusun dari unsur yang sama, yaitu Karbon (C).

Yang satu rapuh, gampang dipukul, hancur.....

Yang satu keras, gergajinya aja khusus, sulit hancur...

Yang satu nggak ada nilainya, murahan..

Yang satu nilainya tinggi, mahal....

Anehnya, sekali lagi, keduanya berasal dari unsur yang sama.
Bedanya..

Intan, dihasilkan dari proses yang sangat panjang dan suhu yang sangat panas. Sedangkan arang, dihasilkan dari proses yang sangat pendek dan suhu seadanya.

Nah, ini persis seperti kita, manusia...

Allah udah ciptakan sama.. sama2: BERPOTENSI.

"Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam sebaik-baiknya bentuk"

Pertanyaannya, apakah kita menggunakan potensi tersebut dengan baik?

Balik lagi ke Intan dan Arang.

Intan, prosesnya panjang, tempaannya keras, suhunya tinggi
Arang, prosesnya pendek, tempaannya biasa saja, suhunya rendah.

Nah, sukses juga sama...

Kalau mau sukses, jangan mau instan.. Pasti berproses. Nikmati prosesnya. Jangan malas. Jangan nyerah.

Mungkin kita cuma ngelihat orang sukses saat mereka sudah "bernilai" saja, nggak ngelihat kan tempaan, ujian, dan prosesnya kaya gimana?

Jangan cuma lihat hasilnya, lihat juga prosesnya,......

Gimana sobat cukup menarik bukan,motivasi yang di berikan bang dewa,,semoga kita jadi lebih semangat lagi untuk mencapai kesuksesan,,

Good luck...!!

Friday, March 10, 2017

Alkisah ir.SOEKARNO Ketika Ziarah ke makam RASULULLAH SAW

Ada kisah menarik yang membuat saya kagum sebagai warga Negara Indonesia apalagi seorang muslim, dimana Presiden Pertama Indonesia Ir. Soekarno melaksanakan Ibadah haji pada tahun 1955. Meskipun perjalanan yang melelahkan karena gonta ganti pesawat dan pendaratan di beberapa bandara sebelum sampai di Arab Saudi, Sukarno tetap menunjukkan pribadi muslim yang sangat rendah hati dan mengikuti proses ibadah haji dengan khusuk. Di Saudi pun, meski disambut baik oleh Raja Saudi kala itu, bahkan Raja Saudi Pun kagum akan penghormatan bung karno saat ziarah ke makam Rasulullah SAW. Begini kisahnya; Diceritakan oleh Abuya Alhabib Abu Bakar bin Hasan Alatos Azzabidi. Alasan mengapa makam bung karno sampai saat ini didatangi banyak orang. Itu karna penghormatan beliau yg tinggi kepada Nabi Muhammad saw. karena ketika semasa hidup beliau mengunjungi Arab Saudi. Singkat cerita ketika berjalan di kota Madinah bersama Raja Saudi saat itu Bung Karno bertanya pada raja saudi, "Dimana makam nya Rasulullah saw ya raja?" Raja saudi menjawabnya "Oh itu makam Rasulullah saw sudah terlihat dari sini" Maka saat itu juga bung karno melepaskan atribut2 pangkat kenegaraanya. Raja heran dan bertanya pada bung karno "Kenapa anda melepaskan itu semua?" "Yang ada di sana itu Rasulullah saw pangkatnya jauh lebih tinggi dari kita aku dan dirimu..." Lantas bung karno berjalan merangkak sampai ke makamnya baginda Nabi Muhammad saw" Cerita ini disampaikan oleh Sayyid Husein Muthahar. Begitu hebat nya pengormatapemimpin kita kepada Rasulullah SAW. Sehingga masa kepemimpinan nya pun menjadi berkah..

Mudah mudahan Allah SWT mengampuni segala dosa-dosa nya dan di berikan kedudukan di sisi nya.AMIN,ya Rabbal allamin...

Monday, March 6, 2017

Kisah Dari Sebutir Nasi




Dalam kesempatan kali ini,habib Lutfi bin yahya bercerita bagai mana berating sebutir nasi,mungkin di jaman sekarang ini banyak sekali orang tidak berfikir bagai mana berarti nya sebuah nasi,makanan pokok kita sehari-hari,apa karna sudah tidak ada lagi yang kekurangan/ kelaparan,/atau ilmu agama yang sudah sangat lemah,entah lah....... yaa sudah mending skarang langsung aja simak cerita nya,buat renungan saja Dan semoga bermanfa'at buat kita semua,,amin,amin,ya allah...
Pada sa'at perjalanan mencari ilmu, Habib Lutfi Bin Yahya Pekalongan berjumpa dengan seorang Kiai Sepuh.

Habib muda terheran-heran ketika menyaksikan akhlak Kiai Sepuh yang luar biasa. Yakni, ketika makan ada butiran nasi yang terjatuh lalu dipungut dan dikembalikan ke piring untuk dimakan kembali.

"Kenapa harus diambil, Kiai. Kan cuma nasi sebutir," ujar Habib muda penasaran.

"Lho, jangan dilihat sebutir nasinya. Apa kamu bisa bikin nasi sebutir ini, bahkan seper seribu menir saja?".

Terdiamlah Habib muda.

Kiai sepuh melanjutkan, "Ketahuilah pada saat kita makan nasi, sesungguhnya Gusti Allah telah menyatukan banyak sekali peran. Nasi itu namanya Sego Bin Beras Bin Gabah Al Pari. Mulai dari mencangkul, menggaru, meluku, menanam benih, memupuk, menjaga hama hingga memanen ada jasa banyak sekali orang. Kemudian mengolah gabah menjadi beras, dari beras menjadi nasi juga banyak sekali peran hamba Gusti Allah di sana."

"Ketika ada satu butir nasi, atau menir sekalipun yang jatuh, ambillah. Jangan mentang-mentang kita masih banyak cadangan nasi. Itu bentuk dari takabur, dan Gusti Allah tidak suka dengan manusia yang takabur. Selama jatuh tidak kotor dan tidak membawa mudlorot bagi kesehatan kita, ambillah, satukanlah dengan nasi lainnya, sebagai bagian dari syukur kita".

Habib muda pun menyimak lebih dalam.

"Karena itulah ketika akan makan, diajarkan doa:

اللهم بارك لنا فيما رزقتنا و قنا عذاب النا ر

Allahumma bariklana (Ya Allah semoga Engkau memberkati Kami). Bukan Allahumma barikli (Ya Allah semoga Engkau memberkatiku), walaupun sedang makan sendirian.

"'Lana' itu maknanya untuk semuanya, mulai petani, pedagang, pengangkut, pemasak hingga penyaji semuanya termaktub dalam doa tersebut. Jadi doa tersebut, merupakan ucapan SYUKUR serta MENDOAKAN SEMUA ORANG yang berperan dalam kehadiran nasi yang kita makan."

Kiai Sepuh melanjutkan, "satu lagi, mengapa urusan makan tapi doa: waqina ‘adzaban nar (jagalah kami dari siksa neraka). Apa hubungan, makan kok dengan neraka? Kan gak nyambung."

"Inggih Kiai. Kok bisa ya?" tanya Habib Luthfi penasaran.

" Jadi begini. Kita makan ini hanya wasilah, media. Yang memberi kenyang itu Gusti Allah. Kalau kita makan dan menganggap bahwa yang mengenyangkan kita adalah makanan yang kita makan, maka ingatlah, itu akan menjatuhkan kita dalam kemusyrikan. Musyrik adalah dosa terbesar bagi orang beriman".

"Astaghfirullahal ‘azhim..." Habib membatin.

Tidak menyangka maknanya sedalam itu.

“Bayangkan. Bila kita makan dan minum tetapi Allah tidak menghilangkan rasa lapar dan dahaga kita. Apalah jadinya?”, pungkas Kiai Sepuh.

Sunday, March 5, 2017

NASEHAT MAULANA AL-HABIB LUTFI BIN YAHYA,(TENTANG ANAK SHOLEH)

Baik setia pembaca galeri ulama nusantara kali ini sya akan bagikan  tentang bagai mana kita bisa mempunyai anak (sholeh) Dan (sholehah) Demikian ketika maulana AL-habib Lutfi Bin yahya menerangkan untuk kita semua...

Bagaimana mungkin bisa punya anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya, kalau orang tuanya saja ingkar dan tidak pernah mendatangi para kyai, ulama dan orang saleh.

Ayah Imam Ghazali itu bukan ulama, akan tetapi beliau hormat, mendekat dan mencintai ulama. Meskipun penghasilannya tidak seberapa, beliau menyisihkan untuk membeli manisan yang ia hadiahkan kepada para ulama, seraya memohon kepada Allah agar dianugrahi anak sholeh seperti ulama-ulama yang ia kagumi.

Allah menganugrahinya dua putra yang sholeh, keduanya menjadi ulama besar, keduanya terkenal di dunia Islam. Pertama, Muhammad bin Muhammad al-Ghazali, kedua Ahmad bin Muhammad al-Ghazali. Orang biasa bisa melahirkan dua orang hebat karena cinta dan hormatnya kepada para ulama.

Kita sekalian meskipun orang biasa, bukan
keturunan Kiai, bukan keturunan ulama, bisa mempunyai anak-anak yang sholeh. Jangan berkecil hati, berdoa, dan mendekatlah kepada para kyai, para ulama. Allah Maha
mendengar, akan mengabulkan doa hamba--hambaNya.

ﺭﺏ ﻫﺐ ﻟﻲ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ

”Ya Rabb-ku, anugrahkanlah kepadaku(seorang anak) yang termasuk orang-orang yang sholeh.
(QS. Ash-Shaffaat: 100)

Thursday, March 2, 2017

Mengutip Sedikit Sejarah AL-Imam Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir"

•Al-Imam Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir•
-------------------------------
[Al-Imam Alwi - Ubaidillah - Ahmad Al-Muhajir - Isa Ar-Rumi - Muhammad An-Naqib - Ali Al-’Uraidhi - Ja’far Ash-Shodiq - Muhammad Al-Baqir - Ali Zainal Abidin - Husain - Fatimah Az-Zahro - Muhammad SAW]
Nama "'Alwi" atau "'Alawi" amat masyhur di kalangan para habaib terutama yang berketurunan Imam al-Muhajir r.a. Tersebut dalam "Syarhul 'Ayniyyah" karya as-Sayyid asy-Syarif al-'Aliy al-Muniif al-'Allaamah al-Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi Ba 'Alawi yang mensyarahkan qasidah guru beliau Imam al-Haddad dinyatakan bahawa keturunan Rasulullah s.a.w. yang pertama diberi nama 'Alwi @ 'Alawi adalah cucu Imam Ahmad al-Muhajir yang pertama dilahirkan di Hadhramaut iaitu al-Imam as-Sayyid 'Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad al-Muhajir. Daripada beliau inilah turun segala zuriat para habaib 'Alawiyyin @ Bani 'Alawi yang masyhur zaman berzaman. Maka kepada beliau inilah keluarga Junjungan Nabi s.a.w. keturunan Imam Husain r.a. dari jalur Imam 'Ali al-'Uraidhi dinisbahkan sebagai Aali Ba 'Alawi (keluarga Ba 'Alawi) atau 'Alawiyyin. Keturunan mulia yang amat berjasa dalam dakwah dan penyebaran Islam. Rumpun bangsa Melayu di Nusantara amat bertuah kerana Allah s.w.t. telah menjadikan Islamnya leluhur kita atas tangan para habaib yang mulia ini.
Beliau adalah Al-Imam Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa bin Muhammad bin Ali Al-’Uraidhi bin Ja’far Ash-Shodiq, dan terus bersambung nasabnya hingga Rasulullah SAW. Beliau seorang yang sangat alim dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya.
Beliau dilahirkan di Hadramaut dan dibesarkan disana. Semenjak kecil beliau dididik langsung oleh ayahnya dan berjalan pada thariqah yang telah ditempuh oleh ayahnya. Beliau gemar mendalami ilmu dan selalu menyibukkan dirinya untuk menuntut ilmu, sehingga beliau berhasil menguasai berbagai macam ilmu. Beliau juga adalah seorang yang hafal Al-Qur’an. Selain menuntut ilmu di Hadramaut, beliau juga menuntut ilmu sampai ke kota Makkah dan Madinah.
Disamping kedalaman ilmunya, beliau adalah seorang yang banyak bermujahadah. Beliau banyak melakukan shalat dan puasa. Sifat wara’ dan banyak bersedekah juga selalu menghiasi diri beliau.
Beliau adalah orang yang pertama kali diberi nama Alwi, yaitu nama yang asalnya diambil dari nama burung yang terkenal. Beliau dikaruniai banyak keturunan, tersebar dan baik. Keturunan beliau ini dikenal dengan nama keluarga Ba’alawy. Jadi setiap keluarga Ba’alawy di seluruh dunia pasti bernasabkan diri kepada beliau. Keturunan beliau, keluarga Ba’alawy, tersebar di seluruh antero negeri. Nasab mereka lebih terang daripada sinar matahari dan cahaya rembulan.
Beliau adalah seorang yang sempurna memadukan kemuliaan diri dan nasab. Keutamaan-keutamaan beliau terukir di berbagai lembaran tulisan. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang memuji dan mengagungkan beliau.
Diceritakan dalam salah satu riwayat, yaitu ketika beliau hendak melaksanakan perintah haji dan berziarah ke makam kakeknya Rasulullah SAW. Ikut di dalam rombongan beliau sekitar 80 orang, belum termasuk para pembantu dan sanak kerabatnya. Ikut juga di dalamnya saudaranya yang bernama Jadid. Itu semua beliau yang menanggung biaya perjalanannya. Ditambah lagi beliau sering bersedekah kepada orang lain di saat perjalanan pulangnya. Beliau juga membawa unta-unta dalam jumlah yang banyak untuk dipakai buat orang-orang yang lemah dalam rombongannya.
Beliau hanya mempunyai seorang anak yang bernama Muhammad. Tidak berbeda dengan ayahnya, Al-Imam Muhammad juga seorang yang dikaruniai kemuliaan sifat wara’, zuhud dan ibadah. Perkataan, perbuatan dan hal-ihwalnya selalu berada dalam kebaikan. Berkumpul di dalam dirinya keutamaan dan keindahan budi pekerti. Beliau adalah seorang yang sangat pengasih kepada anak-anak yatim, orang-orang lemah dan kaum fakir miskin. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang menyebutkan, memuji dan menghormati beliau. Disamping itu, beliau adalah seorang yang berilmmu, kalamnya fasih dan pandai.
Beliau, Al-Imam Muhammad bin Alwi, dilahirkan di daerah Bait Jubair (di Hadramaut) dan dibesarkan disana. Beliau mengambil ilmu langsung dari ayahnya dan juga dari beberapa ulama yang hidup di jamannya. Beliau meninggal pada umur 56 tahun, dengan tidak diketahui pasti tanggal meninggalnya dan tempat disemayamkannya.
Adapun anak beliau adalah bernama Alwi. Al-Imam Alwi juga mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayahnya. Beberapa ahli sejarah menyebutkan dan memuji kehidupan beliau. Beliau seorang imam, ulama, ahli zuhud dan ibadah. Selain itu, beliau juga seorang yang dermawan dan tawadhu. Beliau mengambil ilmu langsung dari ayahnya dan beliau berjalan pada thariqah ayahnya.
Beliau dilahirkan di Bait Jubair dan dibesarkan disana dalam kemuliaan didikan. Beliau meninggal juga di tempat kelahirannya pada tahun 512 H.
Pada tahun 1962 di Pasuruan, Jawa Timur, yang terkenal sebagai Kota Santri telah diadakan satu pertemuan dan musyawarah yang dihadiri oleh 165 ulama besar Indonesia ketika itu yang membahaskan antara lain mengenai kemasukan Islam ke Indonesia. Antara kesimpulan yang diperolehi hasil musyawarah tersebut dinyatakan sebagai berikut:-
Kami atas nama Majlis Musyawarah menyampaikan bahwa Majlis Musyawarah dalam pertemuannya yang ketiga pada 8 Dzulhijjah 1382H bertepatan dengan 20 April 1962 yang dihadiri sekitar 165 ulama, setelah mendengarkan, membahas dan mencari bukti-bukti tentang hal tersebut di atas memutuskan bahwa yang pertama memasukkan Islam ke Indonesia adalah para Syarif 'Alawiyyin dari Hadhramaut yang bermadzhab Syafi`i.
Selain mensifatkan Imam 'Alwi bin 'Ubaidillah dengan ilmu, warak, tawadhu, dermawan, tinggi budi pekerti dan berbagai sifat kepujian, penting juga untuk kita beri perhatian bahwa al-Habib Ahmad bin Zain al-Habsyi.rhm dalam kitabnya tersebut dengan tegas menyatakan yang Imam 'Alwi bin 'Ubaidillah adalah seorang SUNNI SYAFI`I (SUNNIYYAN SYAAFI`IYYAN). Maka kenapa sekarang ada yang mengaku keturunan beliau tetapi menyalahi i'tiqad pegangan beliau, bahkan mencoba membingungkan umat dengan menimbulkan isu "mazhab Ahlil Bait", yang digambarkan sebagai berseberangan dengan Ahlus Sunnah wal Jama`ah.
Oleh karena itu, dari keterangan diatas al-habib Ahmad bin Zain al-Habsyi murid utama al-Imam al-Habib Abdullah bin Alwy al-Hadad, agar kita tetap istiqamah atas jalan para ulama Ahlus Sunnah wal Jama`ah yang melazimi salah satu mazhab dari mazhab empat yang muktabar. Pegangan i'tiqad yang jelas dan disepakati muwafaqah dengan yang sebenarnya yaitu Ahlus Sunnah wal Jama`ah, adalah sangat penting kerana atas dasar inilah amalan yang diterima. Mudah-mudahan Allah sentiasa menetapkan kita atas pegangan para salafus sholeh terdahulu yang disampaikan kepada kita melalui wasitah para ulama khalaf yang merupakan murid, pengikut dan khalifahnya para salaf terdahulu.
Sungguh mata rantai para ulama Islam tidak pernah terputus, berbeda dengan agama-agama samawi selainnya. Binasalah orang yang mencoba membeda-bedakan antara para ulama salaf dan ulama khalaf, sehingga menimbulkan paham seolah-olah kedua-dua pihak itu saling bertentangan. Sungguh tiada pada khalaf melainkan ajaran salaf.
[Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy)

Wednesday, March 1, 2017

Nasionalisme KH.Maimun Zubair

Nasionalisme KH. Maimun Zubair
Ketika sebagian orang sekarang mengharamkan hormat kepada sang merah-putih dan berdiri saat lagu kebangsaan dinyanyikan;
ketika sebagian dari kita justru tidak bangga menjadi bangsa Indonesia;
ketika sebagian orang yang ditokohkan di negeri ini justru menyebut nasionalisme tidak ada dalilnya;
ketika sebagian warga yang hidup di atas bumi Indonesia justru bernafsu merusak Negara Kesatuan Republik Indonesia;
ketika segelintir orang berhasrat mencabik pancasila dengan aneka pembenaran dalil yang mereka bawa;
ketika kita menyebut diri sangat cinta agama namun tak pernah mau menghargai sang saka, pancasila, & Bhinneka Tunggal Ika;
ketika itulah seharusnya kita malu kepada para ulama yang dengan kealimannya justru sangat cinta kepada Indonesia.
Pandanglah wajah teduh ulama sepuh ini!
Mbah Mun alias KH. Maimun Zubair, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Karangmangu, Sarang, Rembang.
Saat lagu kebangsaan Indonesia Raya digemakan, beliau yang sedari mula dituntun menggunakan kursi roda, --dengan sisa tenaga yang ada-- memaksa diri berdiri tegak untuk bersama-sama para muktamirin menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Usia beliau yang hampir mendekati 90 tahun sama sekali tidak melunturkan kecintaannya kepada Indonesia.
Begitulah nasionalisme beliau.
Begitulah cinta dan perjuangan beliau demi kedamaian Indonesia.
Lantas, bagaimana dengan kita, wahai anak muda?
Cintai Tuhanmu!
Cintai agamamu!
Cintai Nabimu!
Cintai kitab sucimu!
Cintai kiblatmu!
Namun, jangan kaukurangi cintamu kepada tanah airmu!

#‎NKRI ‪#‎Nasionalisme ‪#‎Muktamar33NU ‪#‎AkuBanggaMenjadiIndonesia
Saat melihat Mbah Mun dengan tertatih-tatih berusaha berdiri dari kursi rodanya untuk menyanyikan Indonesia Raya dalam pembukaan Muktamar ke-33 NU di Jombang Sabtu (1/8), Alissa Wahid (putri Gus Dur) buru-buru mengabadikannya, lalu mengunggahnya di akun twitternya,

Salah satu karomah abah ANOM

Salah satu karomah Abah Anom Qs. yang tidak terduga ialah Pondok Pesantren Suryalaya telah menjadi semacam 'Mekah' bagi seluruh penganut Thoriqah Qodiriyah sedunia.

Sheikh Hasyimuddin Al-Geylani ( adik Sheikh Afeefuddin Al-Geylani ) ketika menziarahi Pondok Pesantren Suryalaya pada 12 Okt 2012. Beliau mengunjungi Suryalaya bukan atas undangan dan tidak diketahui maksudnya kesana, tetapi yang jelas beliau yang bertugas sebagai penjaga Maqam Sultanul Auliya di Baghdad, Iraq , juga sebagai mursyid Thoriqah Qodiriyah berkata kepada pengemban Amanah Pondok Pesantren Suryalaya- Kiyai Zainal Abidin : "Tempat ini sudah menjadi 'Mekah' bagi seluruh pengamal Qodiriyah seluruh dunia'. "

#subhanallah..... Bibarokati syekh Ahmad Shohibul Wafa Tajul Arifin Qs.... Alfatihah.....

MAKAM IMAM AL GHAZALI-(HUJJATUL ISLAM)

 MAKAM IMAM GHOZALI - HUJJATUL ISLAM ( HUJJAH AGAMA ISLAM & THE BEST UMMAT NABI MUHAMMAD SAW )
-SULTHONUL ILMI ( RAJA ILMU AGAMA )
DI THUS IRAN 
#FOTO TERBARU...
Dari 300 Kitab Ada juga yang Menakjubkan KITAB INJIL Ditulis Dengan hafal oleh beliau Pakai Bahasa IBRANI Dan Ayat2 INJIL DIBANTAH INDAH yg Menuhankan Nabi Isa..
Karya-Karya Imam Al Ghazali
Imam Al Ghozali termasuk penulis yang tidak terbandingkan lagi, kalau karya imam Al Ghazali diperkirakan mencapai 300 kitab, diantaranya adalah :
1. Maqhasid al falasifah (tujuan para filusuf), sebagai karangan yang pertama dan berisi masalah-masalah filsafah.
2. Tahaful al falasifah (kekacauan pikiran para filusifi) buku ini dikarang sewaktu berada di Baghdad di kala jiwanya di landa keragu-raguan. Dalam buku ini Al Ghazali mengancam filsafat dan para filusuf dengan keras.
3. Miyar al ‘ilmi/miyar almi (kriteria ilmu-ilmu).
4. Ihya’ ulumuddin (menghidupkan kembali ilmu-ilmu agama). Kitab ini merupakan karyanya yang terbesar selama beberapa tahun ,dalam keadaan berpindah-pindah antara Damakus, Yerusalem, Hijaz, Dan Thus yang berisi panduan fiqih, tasawuf dan filsafat.
5. Al munqiz min al dhalal (penyelamat dari kesesatan) kitab ini merupakan sejarah perkembangan alam pikiran Al Ghazali sendiri dan merefleksikan sikapnya terhadap beberapa macam ilmu serta jalan mencapai tuhan.
6. Al-ma’arif al-aqliyah (pengetahuan yang nasional)
7. Miskyat al anwar (lampu yang bersinar), kitab ini berisi pembahasan tentang akhlak dan tasawuf.
8. Minhaj al abidin (jalan mengabdikan diri terhadap tuhan). 
9. Al iqtishad fi al i’tiqod (moderisasi dalam aqidah).
10. Ayyuha al walad.
11. Al musytasyfa
12. Ilham al –awwam an ‘ilmal kalam.
13. Mizan al amal.
14. Akhlak al abros wa annajah min al asyhar (akhlak orang-orang baik dan kesalamatan dari kejahatan).
15. Assrar ilmu addin (rahasia ilmu agama).
16. Al washit (yang pertengahan) .
17. Al wajiz (yang ringkas).
18. Az-zariyah ilaa’ makarim asy syahi’ah (jalan menuju syariat yang mulia)
19. Al hibr al masbuq fi nashihoh al mutuk (barang logam mulia uraian tentang nasehat kepada para raja).
20. Al mankhul minta’liqoh al ushul (pilihan yang tersaing dari noda-noda ushul fiqih).
21. Syifa al qolil fibayan alsyaban wa al mukhil wa masalik at ta’wil (obat orang dengki penjelasan tentang hal-hal samar serta cara-cara penglihatan).
22. Tarbiyatul aulad fi islam (pendidikan anak di dalam islam)
23. Tahzib al ushul (elaborasi terhadap ilmu ushul fiqiha).
24. Al ikhtishos fi al ‘itishod (kesederhanaan dalam beri’tiqod).
25. Yaaqut at ta’wil (permata ta’wil dalam menafsirkan al qur’an).

Tuesday, February 28, 2017

Amalan zikir Harian Imam AL Ghazali

Bissmillaahirrahmaanirrahiim........Zikir Harian (Amalan Hujjatul Islam Imam Al Ghazali)Setiap ulama besar memiliki aurad zikir yang agak berbeda dalam metode atau tata caranya, perbedaan tersebut yang akan menjadikan ciri khas dari ulama tersebut, demikian pula Hujatul Islam Imam Ghazali ra. Beliau telah menyusun aurad untuk di amalkan setiap hari dalam seminggu.Manfaat dan rahasia yang terkandung didalamnya tentu sangat beragam dan banyak sekali, tetapi hal tersebut tergantung pada keikhlasan pengamalnya.Aurad yang kami sampaikan disini ialah aurad untuk diamalkan setiap hari dengan aurad yang berbeda setiap harinya, jumlah bacaan yang dianjurkan oleh beliau ialah sebanyak 1000 kali danterus menerus dengan rincian jadwal sebagai berikut :JUMAAT :Ya Allah(Allah akan memberi ketenangan hati kepada orang yang membacanya)SABTU :Laillahaillallah(Setiap kali menyebutnya, Allah akan hampir kepada kita dan Allah akan memberi segala kebaikan kepada kita)MINGGU :Ya hayyu Ya qa yum(Memperolehi harta yang banyak dan membawa berkat sertai dicintai oleh setiap manusia)ISNIN :Laa haula wala quwata illa billahil ‘aliyul ‘azhim(Setiap kali bacaan, Allah memberi pahala sebesar Bukit Uhud dan Allah menghilangkan sifat-sifat mazmumah dalam diri kita)SELASA :Allahumma solli ‘ala ‘abdika warasu lika wanabika al amin wa’ala alihi wasobihi wasalim(Setiap satu kali bacaan, Allah akan ampunkan dosa kita selama setahun)RABU :Istigfar(Setiap satu kali bacaan, Allah akan hilangkan satu titik hitam dalam hati)KHAMIS :Subahanallahil ‘azim, subahanallahi wabihamdihi(Setiap satu kali bacaan, Allah akan mengampunkan dosa kita sebanyak buih dilautan dan Allah akan menghidupkan satu pohon buat kita di Syurga)
Wallahu A'lam bishawab....

Monday, February 27, 2017

IJAZAH SHOLAT DHUHA

IJAZAH SHALAT DHUHA DARI KH ABDULLOH UMAR AL HAFIZ SEMARANG.

Sabda Rasulullah saw :
Barangsiapa yg shalat subuh lalu duduk berdzikir hingga terbitnya matahari (Isyraq) maka baginya pahala bagaikan pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna (HR Imam Tirmidziy hadits no.586)

Dilaksanakan setelah waktu pelaksanaan sholat isroq, yaitu setelah matahari naik sepenggalah (sekitar jam 7 pagi) sampai sebelum matahari tepat di atas kepala (sekitar jam 11 siang).
Di kerjakan boleh 2, 4, 8, sampai 12 rokaat.

Sebelum takbirotul ihrom membaca;

الله شاهدي، الله حاضري، الله مطلع علي، الهي! انت مقصودي ورضاك مطلوبي، اعطني محبتك ومعرفتك، برحمتك ياارحم الراحمين

Allohu syahidi,,
Allohu khadliri
Allohu muttoli'un 'alayya
Ilahii anta maqsudii
Waridloka matlubiy
A'tiniy mahabbatak wa ma'rifatak

Alloh menyaksikanku
Alloh di hadapanku
Alloh melihatku
Duh Gusti engkau tujuanku
Ridlomu yang aku pinta
Berilah aku kecintaan dan ma'rifat kepadamu

Niatnya:
اصلي سنة الضحي ركعتيني لله تعالي

usholli sunnatadl dluhaa rok'ataini lillaahhi ta'aalaa.
"Aku niat sholat sunnat dluha dua roka'at karena Allah Ta'ala".

Surat yang dibaca ba'da fatihah:
1. Roka'at awal usai fatihah surat al syamsi
2. Roka'at kedua usai fatihah surat al lail.
Dalam sujud ahir pada rokaat kedua usai membaca subhana robbiyal a'la wabihamdihi 3 kali, di tambah baca;
Ya wahhab 40 kali.
Salam

3. Rokaat 3 usai fatihah baca surat al duha
4. Rokaat 4 usai fatihah bc surat al insyiroh.
Pada sujud ahir rokaat keempat usai bc tasbih bc ;
Ya Wahhab 40 kali.
Salam

5. Rokaat 5 usai fthh bc surat al tin
6. Rokaat 6 usai fthh bc surat al qodr
Sujud ahir bc Ya Wahhab 40 kali.
Salam.

7. Rokaat 7 usai fthh bc surat al bayyinah
8. Usai fthh bc surat al zil zal
Sujud ahir bc ya wahhab 40 kali.
Salam.

9. Rokaat 9 usai fthh bc surat al adiyat
10. Rokaat 10 usai fthh bc surat al qoriah.
Sujud ahir bc ya wahhab 40 kali.
Salam.

11. Rokaat 11 usai fthh bc surat al takasur
12. Rokaat 12 usai salam bc surat al asr.
Sujud terahir bc ya wahhab 40 kali.
Salam.
Baca Ya Basit 10 kali.

Doa
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله رب العالمين، والصلاةوالسلام علي اشرف المرسلين سيدناومولانامحمدوعلي اله وصحبه اجمعين. اللهم ان الضحأضحأك، والبهاءك، والجمال جمالك، والقوةقوتك، والقدرةقدرتك، والعصمة عصمتك، اللهم إن كان رزقي في السمأفأنزله، وان كان في الارض فأخرجه، وان كان معسرا فيسره، وان كان حراما فطهره، وان كان بعيدا فقربه. بحق ضحاءك وبهاءك وجمالك وقوتك وقدرتك وعصمتك اللهم اقض حاجتي وأتني ماأتيت عبادك الصالحين، اللهم يسرعلي اليسرالذي يسرته علي كثيرمن عبادك، وأغنني بفضلك عمن سواك. يافتاح يارزاق ياذي الجلال والاكرام، اللهم افتح لناأبواب السموات والارض وارزقنارزقاحلالاطيباوأكرمنابالغني عن الناس، اللهم ربناأنزل عليناماءدةمن السمأتكون لناعيدالأولناوأخرناوأية منك وارزقناوانت خيرالرازقين. ربناهبلنامن أزواجناوذرياتناقرةأعين واجعلناللمتقين اماما. ربناأتمم لنانورناواغفرلنا إنك علي كل شيئ قدير. رب أنزلني منزلامباركاوأنت خيرالمنزلين، ربناأتنافي الدنياحسنة وفي الأخرة حسنة وقناعذاب النار، وصلي الله علي سيدنامحمدوعلي أله وصحبه اجمعين، سبحان ربك رب العزةعمايصفون، وسلام علي المرسلين والحمدلله رب العالمين. الفاتحة..

alloohhumma innadl dluhaa-a dluhaa-uka, wal bahaa-a bahhaa-uka, wal jamaala jamaaluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrota qudrotuka, wal 'ishmata 'ishmatuka.
alloohhumma ingkaana rizqi fissamaa-i fa-anzil hu, wa inkaana fil ardli fa-akhrjhhu , wa inkaana mu'assaron fayassir hu, wa inkaana harooman fathohhir hu, wa inkaana ba'iidan faqorribhhu, bihaqqi dluhaa-ika, wa bahhaa-ika, wa jamaalika, wa quwwatika
wa 'ishmatika,
Allohummaq dli khajati wa atiniy ma ataiyta 'ibadakassolikhin. Allohumma yassir alaiyyal yusrolladzi yassartahu ala katsirin min 'ibadik, wagnini bifadlika amman siwak. Ya fattahu ya rozzaqu ya dzal jalali wal ikrom. Allohummaf tah lana abwabassamawati wal ard warzuqna rizqon khalalan toyyiba, wa akrimna bil ghina aninnas. Allohumma robbana anzil alaiyna maa idatamminassama', takunu lana 'ii dalliawwalina wa akhirina wa ayatamminka warzuqna wa anta khoirurroziqiin. Robbana hablana min azwajina wa dzurriyati